NICKMERCS menjelaskan mengapa Scump adalah pemain CoD terhebat yang pernah ada

Seth ‘Scump’ Abner telah menjadi wajah Call of Duty profesional sejak melakukan debutnya pada tahun 2011 — dan NICKMERCS percaya bahwa Scump adalah pemain CoD terhebat sepanjang masa.

Scump muncul selama Black Ops dengan Quantic LeveraGe, dan pada awal Modern Warfare 3, ia bergabung dengan OpTic. Tim OpTic itu menjadi sebuah dinasti, dan Scump memenangkan 31 turnamen besar di berbagai gelar.

Ikon video game ini memenangkan CoD Champs pada tahun 2017 dan tampak menambah bulu lain pada topinya yang terkenal pada tahun 2022 setelah musim CDL yang bergejolak dengan OpTic.

Drazah & Kenny dari LA Thieves menyebut OpTic Texas, tim CDL yang paling “berlebihan”, di depan Champs. LA menyapu OpTic di CDL Champs 2022 dan mengalahkan Juara Dunia Atlanta FaZe di Grand Final.

Setelah kalah 3-0 dari LA, Texas menyapu New York Subliners sebelum Seattle Surge yang sedang naik daun mengakhiri musim OpTic di babak berikutnya.

Terlepas dari kekurangan OpTic, NICKMERCS masih percaya Scump adalah raja CoD.

Iri / OpTic

Scump adalah salah satu esports yang hebat.

NICKMERCS menyebut Scump sebagai GOAT dari CoD

Selama streaming 8 Agustus NICKMERC, dia membahas CDL dan pemain CoD terbaik sepanjang masa,

Ketika berbicara tentang warisan Scump, NICKMERCS mengklaim, “Saya tidak tahu apakah ada yang membandingkannya dengan Scump, setidaknya dalam adegan Call of Duty. Dia harus jauh dan jauh dari KAMBING menurut saya. ”

Streamer juga menyertakan Crimsix, Clayster, dan Crowder dalam percakapan GOAT. Crimsix memiliki kemenangan Major terbanyak, 37, dan merupakan juara dunia tiga kali. Clayster juga merupakan juara dunia tiga kali dan memiliki 19 kemenangan besar.

Crowder adalah pelatih kepala FaZe. Dia memenangkan Kejuaraan Dunia pada tahun 2015 dengan Denial Esports dan melatih FaZe ke Kejuaraan Dunia 2021.

Masa depan Scump masih belum pasti untuk bersaing di Modern Warfare 2. Setelah CDL Champs 2022, he tweeted, “Ini adalah tahun tersulit sebagai pesaing yang pernah saya alami. Pikir saya berusia lima tahun dengan betapa stresnya saya.”